Senin, 08 Februari 2016

Rahasia Sukses Kripik Lumba Lumba

Akhir januari lalu, ikut suami ke Turen menghadiri pertemuan koperasi Pengayoman. Ke Turennya ke rumah pak Cip pengusaha kripik singkong lumba-lumba yang pernah aku tulis rahasia suksesnya di bukuku Menciptakan Keajaiban Finansial.

Apa rahasia itu ? tentu sudah bukan rahasia lagi karena sudah diungkapkan beliau dan aku share pula di buku.  Tapi adakah pembacaku yang mempraktekkannya ? hm ... hm ... hmmm .... Bila merasa belum sukses, cobain deh lakukan tips sukses ala pak Cip ini.

Beliau tidak pernah minta ini itu pada Allah , tapi beliau punya ini itu ... hehehe , pabriknya gede untuk ukuran UKM dan berkembang terus , rumahnya seluas balai desa .... hahaha , bahkan dia membangun sendiri jalan beraspal  ke arah rumahnya di atas tanahnya sendiri , kebunnya 'pating tlecek' dimana-mana , dan punya gunung , mobilnya aku gak tahu dan gak nanya ....

Ya, seperti yang pernah aku tulis , beliau hanya banyak memohon ampun dan minta dijadikan sebagai orang yang dicintai Allah. Ini bukan 'hanya' ........ rajin memohon ampun atas segala kesalahan itu sesuatu yang hanya bisa dilakukan oleh orang-orang yang tidak sombong, orang yang menyadari tugasnya di bumi adalah untuk mengabdi pada Allah.  Untuk segala kesalahan dan kelalaiannya dalam mengabdi itulah dia memohon ampunan, dan menyegaja untuk memperbaiki kualitas pengabdiannya kepada Allah.

Tengok ke hati kita , besar mana keingian di hati kita untuk menyelesaikan masalah ataukah untuk mendapat ampunan Allah ?

Tengok lagi ke hati kita , besar mana keinginan untuk menjadi orang yang dicintaiNya ataukah keinginan selain itu ?

Padahal bisa jadi , masalah yang mendatangi kita adalah akibat dosa-dosa yang belum terampuni dan belum tersadari hingga kita menjadi orang yang sombong tapi tersamar ?

Kayaknya aku sedang membicarakan diri sendiri .... hiks .

4 komentar:

  1. Masya Allah, keren sekali, mba.

    BalasHapus
  2. Kalau dijalani , kita jadi ikutan keren loh mbak .... hehehe

    BalasHapus
  3. Subhanallah,tulisan bu Innuri ndak ada yg ndak inspiratif..

    BalasHapus