Rabu, 04 November 2015

Dimana hati terasa damai ?

Dear sahabat dalam kebaikan dan takwa.

Suatu hari suamiku bilang begini :"Aku ini sejak kecil hidup di keluarga katolik, bapak ibu selalu baik dan berprasangka baik terhadap muslim, tidak ada kebencian sama sekali".

"Pernah pula kita hidup di lingkungan Hindu di Bali, bertahun-tahun, dan hati mereka begitu damai , mau menerima kehadiran kita dengan tangan terbuka.  Terasa sekali persaudaraan dan ketulusan hati mereka", lanjutnya.

"Tapi mengapa ketika hidup di tengah-tengah masyarakat yang mayoritas muslim.  Terasa sekali kecurigaan dan penolakan mereka terhadap orang-orang non muslim.  Kebencian itu seolah-olah ditanamkan dan dibangkitkan, padahal islam itu kan kasih sayang ", lanjutnya.

"Ya yang salah kan bukan ajarannya", kataku.
"Iya , tapi mengapa sedikit sekali ustadz yang mengajarkan tentang kasih sayang ? Terhadap alam saja kasih sayang , apalagi terhadap manusia".

Allah hanya melarang kita berbaik-baik kepada orang yang mengusir dari kampung halaman kita  atau dipaksa mengikuti keyakinan mereka. Coba buka surat al mumtahanah :

[60:8] Allah tidak melarang kamu untuk berbuat baik dan berlaku adil terhadap orang-orang yang tiada memerangimu karena agama dan tidak (pula) mengusir kamu dari negerimu. Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang berlaku adil.

[60:9] Sesungguhnya Allah hanya melarang kamu menjadikan sebagai kawanmu orang-orang yang memerangimu karena agama dan mengusir kamu dari negerimu, dan membantu (orang lain) untuk mengusirmu. Dan barangsiapa menjadikan mereka sebagai kawan, maka mereka itulah orang-orang yang zalim.

Jadiiii ....


Tidak ada komentar:

Posting Komentar