Kamis, 06 Agustus 2015

Warung Ikhlas ; Bukan Sekedar Berbagi Nasi

Dear Allah lovers ,

Beberapa hari yang lalu, tepatnya tgl 4 agustus 2015 aku dkk melaunching Warung Ikhlas Malang , ini warung sedekah yang menjual seporsi nasi plus lauk pauknya yang sehat dengan harga Rp 1000, diperuntukkan buat dhuafa.

Ide membuat warung ikhlas ini muncul saat lebaran kemarin di Ngawi , sewaktu menonton acara Kick Andy di metro tivi,  ada mas Sonnie dan mbak Habsari dengan warung ikhlasnya.  Kata-kata yang keluar dari mereka berdua menggugah hatiku, mas Sonnie bilang kita dianjurkan untuk bergandengan tangan dalam perbuatan baik , lalu mbak Habsari bilang , uang 2000 yang kita terima dari pembeli nasi dimaksudkan agar mereka juga ikut terlibat dalam perbuatan baik.

Ya, dua kalimat itu yang menginspirasiku.  Bergandengan tangan tentu membuat kita lebih kuat dan lebih berdaya , mengajak dhuafa untuk terlibat dalam perbuatan baik tentu lebih mendidik daripada memberi mereka gratis.

Akhirnya aku browsing nyari mas Sonnie di fb , juga pak Bambang Jawa dan mbak Habsari . Ketemunya sama mas Sonnie dan pak Bambang, inbox-inboxan , sampai ditelepon pak Sonnie , dan subhanallah ! Aku bertemu dengan jiwa-jiwa yang terang, orang-orang yang terkenal di langit ! Bahkan pak Sonnie adalah seorang penghafal al quran dengan cara tanpa menghafal , tapi diinstal langung selama 40 hari oleh Allah.  Jadi kalimat-kalimat yang keluar dari lidah beliau adalah kalimat kalimat yang qur'ani , makanya terasa adeeeeem gitu saat berbincang dengan beliau.

Kisah ini berlanjut setelah pulang ke Malang , bertemulah aku dengan bu Emy pelangganku saat mengantar pesanan 5 hem batik suaminya, aku bercerita mau membuat warung ikhlas , dan beliau langsung mak jebret nitip 1,25 juta. Aku genapkan dengan zakat dan sedekahku dari hasil transaksi hari itu, jadi 1,5 juta.  Kupikir , aku bisa segera memulai nih, dengan uang segini bisa jadi 300 porsi nasi , bila sehari jualan 100 porsi , aku bisa jalan 3 hari , dan hari selanjutnya pasti Allah cukupkan entah dengan cara bagaimana.

Menjelang launching , aku bercerita pada beberapa teman dan mereka mau ikutan nitip, bahkan suplier telur di Innuri browniespun ikut nitip.  Sempat aku  postkan rencana Warung Ikhlasku di grup Malang kuliner,  maksud semula mau nanya apabila ada yang tahu tempat-tempat dhuafa berada , dan tidak kusangka-sangka bila mereka malah tertarik untuk menjadi sahabat warung ikhlas.

Bukan hanya itu kemudahan dari Allah, sampai soal karyawan yang masak saja seperti Allah sodorkan padaku.  Ceritanya siang-siang aku mikir, siapa ya yang bantuin masak , 100 porsi itu banyak loh, 10 kg beras , belum lauk pauknya, pembantuku cuma satu dan aku sibuk dengan butik dan pelatihan.  Tengah berpikir seperti itu , melintas di depan butik seorang ibu sedang menggandeng anaknya.   Spontan aku hampiri dan bla bla bla ......

Dia tetanggaku, istri seorang tukang becak , anaknya yang satu baru lulus SMK, yang satu masih TK. Sekarang becak sepi katanya, jadi kalau ada pekerjaan buruh bangunan , ya diambil saja, kalau tidak ada pekerjaan bangunan ya mbecak, begitulah ceritanya. Dia senang sekali aku tawari bantu-bantu masak, kalau membumbui masakan sih gak bisa  katanya, jadi cuma bantu goreng atau ngupas bawang, motong sayuran dan  yang mudah mudah. Yang meracik bumbu tetap chef andalanku, bu Kot.

Awal awal jualan, aku ikut bersama mas Hary dan Arif karyawanku.  Sasaran pertama kami pasar besar dan pasar comboran, tukang becak banyak sekali disini dan mereka kebanyakan perantauan dari Jember, lumajang, madura dan entah dari mana saja.  Mereka tinggal mengontrak di kontrakan sederhana yang dipakai beramai-ramai , ada yang tinggal di pasar untuk menghemat, begitulah yang aku tahu.

Saat kami berjualan, mereka sendiri yang men'sortir' pembeli dan membatasi pembelian, biar adil dan rata , kata mereka. Kami jadi terbantu 'mengendalikan' pembeli yang berdatangan grudug grudug.

Ada pesan khusus yang hanya bisa aku mengerti saat berbagi nasi, yaitu sentuhan kasih sayang.  Orang-orang yang hidup di lingkungan yang keras seperti mereka , sudah pula jauh dari keluarga , seperti jiwa-jiwa kerontang yang merindukan tetes embun kasih sayang.  Kehadiran kami , semoga menjadi sentuhan kasih  yang membuat mereka semakin mengerti betapa Maha Sayangnya Allah.

Akupun ingin mengembangkan warung ikhlas, bukan sekedar berbagi nasi , tapi apa saja yang bermanfaat buat masyarakat dan lingkungan. Apa itu , aku masih meraba-raba , semoga aku segera bisa menemukannya.

berbagi nasi - berbagi kasih - berbagi inspirasi - berbagi semangat  "

itu moto kami warung ikhlas malang.  Mohon doa restu dan dukungannya , agar warung ikhlas malang tetap bisa berjualan secara kontinyu,  sementara ini masih seminggu tiga kali , setiap selasa, kamis dan sabtu.

Bagi yang ingin bergabung menjadi sahabat Warung Ikhlas Malang , silahkan membuka fanpage Warung Ikhlas Malang , teristimewa bagi yang tinggal di Malang, mari kita berbuat baik , dimulai dari lingkungan kita yang trerdekat.  Dan bagi yang ingin membuka warung ikhlas di kota masing-masing, bisa kontak pak Sonnie Wicaksono atau pak Bambang Djawa .

Salam manis,

Innuri.

4 komentar:

  1. Semoga Alloh selalu memudahkan, melancarkan serta mensukseskan segala urusan dan "bisnis" warung ihlas Malang. Aamiin.

    BalasHapus
  2. Semoga menjadi inspirasi bagi kami,,, semoga Allah memberikan kemudahan dalam segala kebaikan... aamiin, aamiin ya Rabalallamin

    BalasHapus