Rabu, 29 Juli 2015

Tidak Mengharapkan Keajaiban

Dear Allah lovers ,

Pernahkah kalian bertemu seseorang yang tidak mengharapkan keajaiban ? padahal keajaiban itu manis, padahal keajaiban itu dicari banyak orang. Simak percakapan antara aku (A) dan dia (X):

X :  Bunda , terimakasih tulisan-tulisannya yang mencerahkan dan membuatku bisa merasakan keajaiban demi keajaiban.  Tapi kenapa ya bunda , masalahku tidak juga kunjung selesai , berkurang sih iya, tapi masalah baru muncul dan muncul lagi.  Saat masalah muncul, keajaiban datang , tapi muncul lagi masalah , keajaiban datang lagi , begitu terus .... Padahal aku ingin tenang bunda, ingin lebih menikmati ibadah. Sekarang bagiku keajaiban itu tidak penting , yang penting bagaimana masalah terselesaikan.

A : Seandainya ada masalah dan tidak ada keajaiban, lalu masalah semakin membesar bagaimana ?

X : Astaghfirullah .... iya ya bunda , aku kurang bersyukur ini.

A : Hmmm .... dan ada satu lagi yang musti diluruskan , kamu berpikir bahwa keajaiban itulah yang bisa membebaskanmu dari masalah , padahal hanya Allahlah yang bisa menyelesaikan segala persoalan kita.

X : Iya ya bunda.

A : Benar sekali bila keajaiban itu tidak penting, karena yang penting adalah dekatnya diri dengan Allah.  Bila keajaiban itu membuat kita semakin mengenal dan dekat dengan Allah, maka disini fungsi keajaiban itu cuma sebagai sarana, yaitu sarana mendekatkan diri dan mengenal Allah, keajaiban itu bukan dewa penolong.  Hanya Allahlah yang Maha Menolong.

X : Iya ya bunda, faham.

 Memangnya apa sih definisi keajaiban ? Sesuatu yang terjadi di luar nalar, tidak terjangkau pikiran manusia dan datangnya tanpa bisa diprediksi ?

Kataku kehidupan ini sudah ajaib, bagaimana jantung berdenyut tanpa disuruh pemiliknya dan tetap berdenyut meskipun pemiliknya tidur.  Bagaimana setetes air yang hina bisa tumbuh menjadi janin di perut seorang wanita lalu tumbuh hingga dewasa dan berjalan untuk mengendalikan bumi.

Bagiku setiap hari adalah keajaiban, tergantung dari sudut mana kita melihat sebuah peristiwa.  Sesuatu yang biasa-biasa saja bisa begitu ajaib bila kita renungkan prosesnya yang rumit.

Seandainyapun keajaiban tidak menyelesaikan masalah, tapi itu adalah ungkapan kasih sayang dari Allah yang Maha Tahu kondisi kita. Bersyukur saja bila keajaiban tidak menyelesaikan masalah, karena itulah yang menjaga hati kita tidak tersesat, jangan sampai kita berharap pada keajaiban , dan bukan berharap pada Allah.  Karena hanya kepada Allah kita sandarkan hati dan jiwa kita.

Jangan pula terlalu gembira dengan datangnya keajaiban dan jangan sampai kegembiraanmu saat menerima keajaiban mengalahkan kegembiraanmu dekat dengan Allah dan bertemu denganNya dalam ruku dan sujudmu.

Kisi-kisi hati, ada kalanya perlu dibersihkan dan diluruskan, walau bengkoknya halus dan tidak kentara, tapi bengkoknya cukup membuat hidup kita menjadi muram dan sulit.

Alllah, tuntunlah hati kami agar lebih memahamiMu.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar