Jumat, 12 Juni 2015

Aku dan Dunia, End !

Dear sahabatku , Allah lovers,

Dan ramadhanpun menghampiri ....
Apa yang ingin kalian 'basuh' di ramadhan tahun ini sahabatku ? Apa yang ingin kalian sucikan dari diri kalian di ramadhan ini ? Adakah yang ingin kalian 'lepas'?

Kalau aku .... hmmm ... aku ingin melepas segala keinginan, aku ingin membebaskan segala keinginanku hingga yang tertinggal hanyalah keinginanku padaNya saja.  Sejak saat ini aku sudah tidak berdoa meminta ini itu pada Allah, berdoa yang sifatnya keinginan individu, aku hanya ingin memahamiNya, yang aku inginkan hanya Dia saja.

Aku sudah bilang :" Aku dan dunia, end !".  Aku sudah selesai dengan dunia. Bagaikan sepasang kekasih yang putus hubungan, mereka masih tetap berinteraksi sebagai teman atau sahabat, tetapi di antara keduanya sudah tidak ada ikatan cinta lagi.  Begitulah aku dan dunia sekarang.  Dan karena aku sudah tidak menginginkan dunia lagi, maka aku merasa tidak perlu lagi berdoa tentang itu semua. Simpel kan ? Yak ! ternyata kebahagiaan hidup itu memang sesederhana itu kok, hawa nafsulah yang membuatnya menjadi rumit.

Simak puisi sederhanaku :

akupun berjalan padaMu
saat daun kering lepas beterbangan
tertiup angin sore

tetaplah bertiup anginku
lepaskan ikatanku satu satu
ikatanku pada dunia
pada harta dan segala permasalahannya
pada orang-orang dan segala harapanku pada mereka
pada diriku sendiri dengan segala keinginannya
agar yang tertinggal hanyalah asmaNya 


Sahabatku,
Tahukah kalian, bahwa salah satu sumber penderitaan  adalah keinginan ?  barangkali keinginan yang tak kunjung tercapai, walaupun keinginan yang baik dan mulia.  Keinginan itu bisa juga berupa harapan kita pada orang-orang yang kita sayangi, yang 'memaksa' orang lain menjadi seperti yang kita mau.

Bahkan keinginan yang baik dan muliapun , aku sudah merasa tidak perlu memohonkannya pada Allah. Bila aku hanya menginginkan Allah, maka kebaikan dan kemuliaanNya pasti mengaliriku.  Ini adalah sebuah pemahaman yang halus sekali tentangNya.  Jadi kalian tidak perlu menjadi sepertiku, biarkanlah semua mengalir menurut prosesnya yang sifatnya individual, karena Allah mengurus kalian satu per satu , dengan Maha Teliti.

Ada hal yang amat sangat menyiksa yang harus segera aku lepaskan, yaitu harapanku pada orang-orang, pada suami, anak-anak, sanak saudara dan karyawanku. Ternyata harapan dan doa-doa tidak membawa perubahan yang signifikant , dan ketika aku berpindah ke zona iman dan tawakal (buka surat al mulk) yang terjadi adalah keindahan.

Jadi aku sudah tidak menginginkan apapun lagi, biarlah keinginanNya saja yang berlaku atas diriku, aku tinggal menikmati saja segala pemberian dan karuniaNya padaku, inilah yang disebut bersyukur itu, sebenar-benarnya bersyukur.

Secara hakekat, orang yang masih memendam keinginan adalah orang yang  merasa masih ada yang  kurang dalam hidupnya.  Orang yang masih merasa kurang adalah orang yang tidak menghargai pemberian Allah, yang sama artinya tidak bersyukur.  Itulah mengapa banyak orang yang berdoa, bermohon dan berharap kepada Allah, tapi jauh dari dikabulkanNya, karena hatinya merasa kurang (tidak bersyukur).

Orang yang masih merasa kurang walaupun keinginannya baik dan mulia,seperti halnya orang yang 'protes' kepada Allah, mestinya aku pantas berbuat baik ini dan itu ya Allah, mengapa tidak Engkau mampukan aku? Allah lebih tahu, siapa orang yang pantas menjadi 'kepanjangan tanganNya'. Jadi akupun merasa tidak perlu punya keinginan lagi, meskipun keinginan yang baik dan mulia.  Seperti yang aku bilang , bila aku hanya menginginkanNya, maka kebaikan dan kemuliaan pasti mengaliriku.

Sudah waktunya membersihkan keingian dan menggantinya dengan iman (percaya) dan tawakal (memasrahkan persoalan kepada Allah).  Biarlah keinginan itu cuma satu aja , yaitu Allah.

Dan kubisikkan pada diri :"Telah esa keinginanku".

3 komentar:

  1. Subhanallah menohok sekali..satu pertanyaan saya bu, bagaimana memunculkan perasaan yang hanya menginginkan Allah saja?

    BalasHapus
    Balasan
    1. ntar inshaAllah aku bahas di blog ya mbak yuni , jadi panjang nih tulisan tentang ini, jadi ada ke dua (sudah aku tulis dan publish) dan bakalan ada ketiga ... semoga Allah berkenan memudahkanku menulisnya.

      Hapus
  2. Enngeh bu, insyallah saya tunggu tulisan njenengan yang lanjutannya ini.hehe..jadi penasaran sama penjelasan detilnya.

    BalasHapus