Jumat, 17 April 2015

Sebuah Jalan Untuk Punya

Dear Allah Lovers,

Minggu ini aku bahagia dengan kebahagiaan 2 orang , satu tetangga pembaca bukuku  dan satu teman pembaca blogku. Keduanya mendapat kebahagiaan yang sama, yaitu sudah bisa membeli tanah, dan keduanya bilang itu gara-gara mempraktekkan ilmu yang aku tulis ...

Tetanggaku dempet rumah di perumahan Graha Bandara adalah penjual sate, suami istri asli Bangkalan Madura, istrinya ibu rumah tangga saja dengan 2 orang anak yang satu TK dan satu masih bayi. Mereka masih mengontrak di rumah itu.

Saat aku menengok bayinya , istrinya bercerita kalau dia sudah bisa membeli tanah di perumahan ini juga, tak jauh dari sini, di blok sebelah timur yang hanya berjarak 50 meter dari sini.

"Itu gara-gara membaca bukunya bu Indah", katanya ,"Ya, walaupun dibantu orang tua juga sebagian", lanjutnya.

Aku memang pernah menghadiahi bukuku "Menciptakan Keajaiban Finansial" buat beberapa  tetangga yang aktif ke masjid dan salah satunya ke bapak penjual sate ini.  Sebenarnya aku sendiri sudah lupa kalau tetanggaku ini pembaca bukuku, jadi berita dia beli tanah dan dikaitkan dengan bukuku menjadi surprise buatku.  Aku tak menyangka bisa secepat itu efeknya, bila mind set seseorang sudah lurus.

Pembacaku satunya tinggal di lain kota, yang pernah mengeluh tak kunjung punya rumah, sekarang sudah bisa membeli tanah dalam jangka waktu tak sampai setahun sejak merubah cara berpikirnya.  Pembicaraan antaraku dan dia pernah aku rekam di tulisanku ini : Tak Kunjung Punya Rumah . Dia bisa menata pikirannya seperti yang aku tulis, dan pertolongan Allahpun datang.

Sebenarnya sederhana saja kok jalan untuk menjadi 'punya' , yaitu dengan tidak menginginkannya ... hehehe... bingung kan ? Karena yang kita inginkan hanya Allah, maka Allahpun mencukupi segala kebutuhan kita dengan caraNya. Enteng kan ? gak usah mikir berat-berat, karena mengabdi pada Allah itu menyenangkan dan memberi kebahagiaan.

Fokus pada Allah, gak usah tengok kiri kanan, lakukan dengan baik tugas Allah buat kita, apa kebaikan yang Allah perintahkan untuk kita kerjakan ? pelajari kitabNya agar bisa menyikapi hidup berdasarkan tuntunanNya. Itu semua menyenangkan !

Mereka menjadi punya bukan karena mereka mengejar apa yang mereka inginkan, tapi dengan meniadakan keinginan dengan jalan 'memberikan' keinginan itu kepada Allah, lalu menyibukkan diri dengan berbuat kebaikan yang Allah inginkan kita melakukannya.

Jangan pernah merasa kurang , itu tips yang lainnya.  Karena orang yang merasa kurang itu bukanlah orang yang bersyukur, dan orang yang tidak bersyukur bakalan kena azab yang pedih, azabnya bisa berupa kekurangan terus. Perasaan kekurangan itu berarti berburuk sangka kepada Allah, seperti bilang kalau Allah itu pelit, dan Allah itu seperti yang kita sangka.  Jadi musti merasa selalu tercukupi dan berkelimpahan, karena Allah itu Maha Pemberi dan Maha Pemurah.

Tidak semua pembaca bukuku mendapat keajaiban seperti yang terjadi pada banyak pembacaku yang lain.  Ada juga orang yang tidak kunjung punya rumah, walau sudah membaca bukuku dan sudah pula ngobrol langsung dengan aku, dan ibadahnya juga rajin banget, tahajud dan dhuhanya gak pernah bolong. Lantas dimana letak kesalahannya ? coba tebak !

Letak keajaiban itu dimulai dari perubahan pola pikir.  Biarpun shalat sunahnya rajin dan berrekaat-rekaat, tapi bila doa-doanya masih berupa keluhan , pola pikirnya masih mengejar materi , hatinya masih keras , masih menganggap dirinya paling malang sedunia , .... maka kejaiban itu malas datang ke orang orang yang ahli mengeluh.

Hati yang keras itu contohnya masih suka 'tawar menawar' dengan kebenaran dan kebaikan.  "Kalau kamu mudah melakukan itu, karena suami mendukungmu, sedang aku ?", ini salah satu contoh kalimatnya.  Silahkan cari contoh yang lain , barangkali contohnya ada di dalam diri kita sendiri ... ehm.

Orang yang suka membantah dengan kebenaran dan kebaikan , itu menunjukkan hatinya masih keras, maka sekuat apapun usahanya , sebagus apapun buku yang dibacanya, sebanyak apapun ibadahnya, bila tidak mampu melunakkan dan membuka hatinya, maka keajaiban juga enggan mendatanginya.  Dia musti lebih banyak memohon ampun dengan kerendahan hati kepada Allah, agar  dosa yang telah menjadi dinding tebal di hatinya bisa runtuh, dinding yang telah menghalangi antara dirinya dengan kebenaran. Terkadang dinding ini terdapat pada orang-orang yang rajin beribadah, dan dosa-dosa mereka berupa banyaknya keluhan, rasa iri melihat keadaan orang lain, merasa diri paling baik, merasa tidak pantas menerima kemalangan dan perasaan negatif lainnya.

Shalat adalah ritual yang paling komplit untuk membangun pola pikir, bila shalatnya tidak bisa merubah mind set dan heart set yang benar menurut Allah, maka dia perlu mempelajari lagi bagaimana cara 'mendirikan shalat' dan bukan sekedar 'melakukan shalat'.  Pembahasan  tentang shalat ini silahkan dicari di tulisanku sebelumnya.

Salam manis dari pagi yang sejuk.

Innuri



Tidak ada komentar:

Posting Komentar