Kamis, 27 November 2014

Tidak Pernah Kehilangan (2)

 Dear Allah lovers,
Aku mau cerita, tapi jangan ketawa yaaa.

Tab-ku rusak , gara-gara aku duduki tanpa sengaja, duduknya lama pula karena gak nyadar .... hehehe. Spontan pikiranku bilang ; gini nih kalau beli barang merk abal-abal, baru dalam hitungan bulan sudah tidak bisa dipakai.  Coba dulu beli yang branded, selisih harganya juga gak banyak , bisa make sampai bosan kayak hp-ku yang sekarang, sudah tahunan, jatuh dan mretheli berkali-kali , tapi tetap saja normal.

Pikiran seperti itu memang terlihatnya bener ya ? kalau beli barang branded lebih awet dan lebih puas makainya, kalau beli barang merk abal-abal cepat sekali mohon pamitnya ?  Begitukah ?

Anakku Zeli pernah pakai hp abal-abal dan tetap bagus sampai 3 tahunan, Zelipun pernah pakai hp branded dan berakhir nyemplung di kuah sayur .... hehehe.  Yang salah hpnya tidak dilengkapi aplikasi renang ..... huahahaha. Tapi itu berarti, lama  tidaknya sebuah barang bisa kita miliki tidak tergantung dari brand bukan ? 

Yang pasti, segala kejadian dalam hidup ini sudah ada dalam perencanaanNya, bahkan ke arah mana debu jatuh tertiup angin, dan apakah yang dibawanya ? kemana pula debu itu akan jatuh dan terhenti ? Bila benda sekecil debu saja , bergerak dalam kebijaksanaanNya, apatah lagi benda segede tablet , ya kan ?

Hampir setiap orang yang kehilangan  semacamku merasa rugi, ya  rugi uang, rugi hilangnya data dan mungkin juga rugi peluang ? Apakah kalian termasuk yang berpikir begini saat kehilangan ?

Bila iya, berarti kalian masih berpola pikir materi , saatnya untuk berubah karena pola pikir materi itu sudah ketinggalan sepur .

Coba renungkan , bila merasa rugi uang , jawab pertanyaan ini ; siapakah yang memberimu rejeki berupa uang ? yang dengan uang itu Dia ijinkan kamu membeli sesuatu ? Kamu hanya mengelola sebuah pemberian, pengelola itu bukan pemilik . Seandainyapun kamu merasa memiliki uang , maka dengan otak dan tubuh pemberian siapakah yang membuatmu mampu mendapatkan uang ? Baik , kamu sudah menjawabnya, yang intinya kita ini tidak punya apa-apa, makanya kita tidak pernah rugi bila kehilangan materi.

Untung dan rugi yang dilihat dari kaca mata materi bukanlah sebuah kebenaran, itu bila kita nyadar bahwa kita ini bukan hamba materi.  Sebagai hamba Allah, tentunya kita mengukur segala peristiwa dari ukuran jauh dekatnya jarak kita dengan Allah.  Bila sebuah peristiwa mampu membuat kita menyadari kesalahan dan membuat kita semakin dekat dengan Allah, maka peristiwa itu adalah sebuah keberuntungan yang besar buat kita.

Demikian pula dengan tab-ku yang rusak, membuat aku menyadari kesalahanku .... hmmm .... tapi aku malu menceritakannya.  Yang jelas aku bersyukur dengan peristiwa ini.

Apakah kalian pernah mengalami kehilangan benda kesayangan ? Dan bagaimana kesimpulan kalian dengan peristiwa itu ?

Simak juga tulisanku yang nyambung dengan ini ; Tak Pernah Kehilangan .

Salam manisku dari Malang yang indah !


Tidak ada komentar:

Posting Komentar