Selasa, 18 November 2014

Rejeki itu Makhluk

Kemarin pagi, karyawanku Tutik  membeli elpiji ke warung sebelah butik pakai uang limapuluh ribuan.

"Ini kembaliannya bunda", katanya sambil menaruh uang kembalian di depanku.
"Loh, kok uangnya cuwil begini ?", kataku, cuwil itu sobek, tapi bagian yang sobek hilang.
"Ya nanti buat beli lagi disana saja", kataku.

Siangnya Windy membeli minuman kemasan sak dus di warung itu lagi, aku suruh memakai uang yang sepuluh ribuan yang cuwil tadi.  Windy kembali dengan cemberut.

"Orangnya gak mau nerima uangnya bunda, katanya sejak pagi tidak ada yang belanja ke warungnya, orangnya ngotot, ya akhirnya uangnya aku bawa pulang lagi ", katanya.

"Ya biar mbak Tutik saja yang bayar dan menjelaskan", kataku, aku memang anti uang sobek, uang bau, uang lecek , sampai punya amplop khusus buat menyendirikan uang jelek semacam itu.

"Tidak usah dek, sama tetangga masak begitu, udah sini uangnya aku ganti", kata suamiku yang dari tadi cuma jadi pendengar.

"Hiii, aku tidak boleh begitu ya sama tetangga, tapi tetangga boleh sama aku , namanya tidak adil ", kataku ngeyel dan ngotot menyuruh Tutik membayar dengan uang cuwil itu.

Tapi akhirnya suamiku yang menang, uang itu dibuang sama suamiku dan menggantinya dengan uang yang utuh.
Sore aku merenung, kok sekarang aku jadi pelit maaf begini dan ngeyelan lagi. Bahkan sore itu aku masih menyimpan 'dendam' pada toko sebelah, sampai berniat tidak belanja kesitu kalau gak kepepet.  Jahat banget nih hatiku.

Lalu aku ingat petuah eyang Virien :"Rejeki itu makhluk, yang berupa individu, sifat rejeki itu baik, dan hanya mendatangi orang-orang yang baik. Orang sering menyebutnya barokah ".

"Rejeki yang tidak berkah akan membuat yang bersangkutan merasa sempit, walau usahanya kelihatan besar , tapi hutangnya juga tambah besar, yang membuat perasaannya menjadi sumpek", gitu penjelasan eyang.

Entah mengapa, perasaanku langsung ringan, hilang dendamku pada toko sebelah, karena aku tidak mau ada hal tidak baik pada diriku, kasihan ntar rejekinya gak bisa masuk .... hehehe.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar