Jumat, 15 Agustus 2014

Mengingat Allah Dan Keberuntungan

Tertulis di al quran ; ingatlah Allah sebanyak banyaknya agar kamu beruntung. Yang berarti, untuk meraih keberuntungan, orang musti banyak-banyak mengingat Allah.

Lantas mengingat Allah yang bagaimana yang bisa mengantarkan kita pada keberuntungan ? Apakah seperti yang kita lihat di sinetron-sinetron, yaitu orang yang kemana-mana selalu menggenggam tasbih di tangannya sambil mulutnya komat kamit melantunkan dzikir ? Kalau menurutku , mengingat Allah itu berarti mengingat dengan segenap perasaan, jangan terfokus pada berapa banyaknya kata-kata dzikir terucapkan, melainkan seberapa dalam hati mampu menciptakan komunikasi timbal balik antara diri dengan Tuhannya.

Mengingat Allah membuat hati tertunduk karena mengakui kebesaranNya di alam semesta, betapa semua itu tercipta dengan sempurna.

QS. Aali 'Imran (Ali 'Imran) [3] : ayat 191

[3:191] (yaitu) orang-orang yang mengingat Allah sambil berdiri atau duduk atau dalam keadaan berbaring dan mereka memikirkan tentang penciptaan langit dan bumi (seraya berkata): "Ya Tuhan kami, tiadalah Engkau menciptakan ini dengan sia-sia, Maha Suci Engkau, maka peliharalah kami dari siksa neraka.


Mengingat Allah juga membuat hati menjadi tenang, apapun masalah yang dihadapi.  Bila semua dikomunikasikan dengan Allah, tumbuh perasaan yakin, betapa semua itu hal yang mudah saja bagi Allah.  Mengakui kebesaran Allah itu berarti tidak punya rasa khawatir, karena hati merenungkan betapa proses penciptaan  alam semesta yang begitu rumit saja mudah bagi Allah, apalagi cuma sekedar persoalan manusia yang sederhana.

Bila hati masih direpotkan dengan perasaan takut dan khawatir, berarti hati belum cukup mengakui kebesaran dan kekuasaan Allah, malah perasaan takut  inilah yang bakalan mewujud karena sudah merupakan keyakinannya tanpa dia sadari.  Makanya perlu mengupgrade keimanan dengan jalan sebanyaknya mengingat Allah, merenungkan segala sifatNya, berkomunikasi denganNya hingga tumbuh perasaan tenang.


QS. Az-Zumar [39] : ayat 23

[39:23] Allah telah menurunkan perkataan yang paling baik (yaitu) Al Qur'an yang serupa (mutu ayat-ayatnya) lagi berulang-ulang, gemetar karenanya kulit orang-orang yang takut kepada Tuhannya, kemudian menjadi tenang kulit dan hati mereka di waktu mengingat Allah. Itulah petunjuk Allah, dengan kitab itu Dia menunjuki siapa yang dikehendaki-Nya. Dan barangsiapa yang disesatkan Allah, niscaya tak ada baginya seorang pemimpinpun.


Bila ada hati yang gelisah, maka salah satu obatnya adalah mengingat Allah , dalam arti mengkomunikasikan kegelisahan itu dengan Allah yang Maha Mendengar.  Komunikasi adalah dialog 2 arah, ada timbal balik yang membuat hati menerima jawaban dari kegelisahan itu.  Jawaban bisa berupa kata-kata hikmah yang membuat kita memahami segala yang terjadi, jawaban bisa pula berupa ketenangan hati yang muncul seolah-olah tanpa sebab, dan perasaan yakin bahwa Allah pasti mengulurkan pertolonganNya.


Itulah keberuntungan itu.
Bila bagi seorang gadis, keberuntungan itu adalah menemukan pasangan hidup yang penuh kasih dan tanggung jawab.
 Bila bagi rakyat  jelata, keberuntungan itu adalah saat mendapatkan seorang pemimpin yang kasih sayang , adil dan bijaksana.
Maka keberuntungan bagi seorang hamba adalah saat dirinya didampingi oleh Rabbnya, selalu bersama sang Khalik dalam keadaan apapun dirinya.  Hanya disisi sang Khaliklah segala khazanah solusi dan kebahagian berada.

4 komentar: