Minggu, 08 Juni 2014

Tak Kunjung Punya Rumah

Minggu ini Allah pertemukan aku dengan 2 orang teman dengan keluhan yang sama, yaitu tidak kunjung punya rumah.  Yang satu masih muda dan satunya lagi sudah menjelang 50 tahun. Barangkali ada yang bisa kalian pelajari dari pembicaraanku dengannya, dengan mengganti kata rumah dengan hal lain yang tidak kunjung kalian dapatkan.

Ini  percakapanku  dengan salah satunya, dengan kalimat yang aku samarkan sedemikian rupa untuk merahasiakannya tanpa mengurangi makna pembicaraan  :

Teman : Mbak, kenapa sekian lama berumah tangga, tak juga kunjung punya rumah sendiri ? Padahal segala daya upaya sudah kami usahakan, aku dan suami pun sudah bekerja keras. Aku sering resah memikirkan hal ini.

Aku   : Yang perlu diperbaiki itu niat hidup ini. Niat hidupnya musti untuk Allah, beribadah kepada Allah . Bila prioritas hidup ini untuk Allah, pasti Allah cukupi semua hal yang kita perlukan dalam hidup ini. Tidak perlu resah karena tidak punya rumah sendiri karena itu bukan tujuan hidup, rumah adalah sarana hidup. Tetaplah tujuan hidup itu Allah saja , banyak bersyukur dengan apapun yang dimiliki saat ini. dan nikmatilah hidup ini.

T :  Kadang saking kepengennya punya rumah dan usaha di tempat sendiri, aku  sering istighfar 1000 kali setiap hari, membaca surat al mulk dan surat al waqiah ,tujuannya agar Allah segera  mengabulkan doaku, tapi Allah memang masih menguji kesabaranku mbak.

A :  Itulah yg aku sebut Allah hanya kita gunakan untuk kepentingan kita. Pernahkah berpikir apakah kepentingan Allah saat  menciptakan kita ? Istighfar hanya untuk ditukar dengan rumah .... Maaf , ini memang perlu saya katakan. Berdoalah memohon  sama Allah, percayakan harapan kepada Allah, Allah pasti memberi yang terbaik.

T :  Iya mbak saya juga mencoba pasrah sama  Allah. Cuma kadang Allah ngasihnya lama sedangkan sekarang kurang  4 bulan saya habis kontrak dan belum ada kepastian boleh  diperpanjang apa tidak,  kadang  punya  perasaan nelangsa mbak

A :  Nah itu dia, lah wong prasangkanya sama Allah 'Allah ngasihnya lama' ... ya jelas saja Allah Maha Mengabulkan prasangkamu itu , lama beneran kan ? mbok ya yakin sama Allah, memangnya Allah kurang apa kok yo diragukan, kok yo dikomplain seperti itu.  (aku menjawab dengan perasaan  gak terima Allah kok dibilang lamban)

T :  Makasih mbak karena mbak pikiran aku jdi terbuka .Allah memang segala2nya

Sementara temanku yang satunya, dia selalu mengeluh kok hidupnya begitu sulit dan selalu saja terpuruk.  Dia bilang, masak hampir setengah abad usianya, masih saja jadi "kontraktor" dan dia terus menerus mengucapkan kalimat-kalimat semacam ;' tidak kunjung punya rumah', 'sebentar lagi kontrakan habis'.

Aku bilang padanya bahwa perasaannya yang begitu nelangsa karena tidak punya rumah itulah yang telah meng'cancel' doa-doanya sendiri.  Perasaan 'tidak punya' begitu dominan, hingga menghalangi datangnya 'punya'.

Ini adalah kebenaran dari ayat al quran yang mengatakan bahwa orang yang bersyukur itu akan ditambah nikmatnya oleh Allah, sedangkan yang kufur, maka azabNya sangat pedih.  

Pemberian Allah begitu banyak, tak terhitung dan tak terdefinisikan, bila kita menerima semua itu dengan perasaan "tidak punya" , bukankah ini berarti menyepelekan Allah dan menyepelekan pemberianNya yang berarti menghinaNya ?  Makanya  Allahpun tidak menghargai mereka sebagaimana mereka tidak menghargai pemberian Allah.

Sahabatku sayang, 
Banyak orang seperti itu, dengan keinginan mereka masing-masing, rumah, anak, pekerjaan, jabatan, dan beraneka keinginan lain.  

Eyang bilang, Jangan kepingin apa-apa, tapi punyalah apa-apa.  Maksudnya, dengan mempersembahkan hidup kepada Allah, maka Allahpun mencukupi kita dengan segala yang kita perlukan.
 
 

4 komentar:

  1. Makasih mbak sharenya, kebetulan lg galau. Jadi makin yakin.

    BalasHapus
    Balasan
    1. sama sama mb Rani, moga tidak galau lagi yaaa

      Hapus
  2. makasiii Mbak..
    manusia sering terpenjara oleh waktu ya.. kontrakan akan habis 2 bulan lagi, hati risau bukan kepalang.. padahal dgn keyakinan kepada Allah, menjelang waktunya tiba, pertolongan itu pasti datang..

    BalasHapus
    Balasan
    1. iyaaa, benerr, manusia sering tertipu dengan membatasi pikirannya, padahal Allah maha luas karuniaNya

      Hapus